خطبة: لفت الأنظار للتفكر والاعتبار (1)


خطبة: لفت الأنظار للتفكر والاعتبار (1) – باللغة الإندونيسية


Merenung dan Mengambil Pelajaran.

Segala puji bagi Allah yang Maha Kuasa lagi Maha Pencipta, yang Maha Lembut lagi Maha Memberi rezeki. Bukti kekuasaan dan keagunganNya terbentang dalam jiwa dan di segala persada. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah yang Maha Adil dalam mengadili di hari kiamat nanti. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya yang memiliki wajah bercahaya dan dahi bersinar. Semoga shalawat, salam dan keberkahan senantiasa tercurah bagi Beliau selama awan tetap menaungi dan mencurahkan hujannya.


Amma ba’du..

Aku berpesan kepada diriku dan untuk kalian semua agar senantiasa bertakwa kepada Allah dengan selalu berbekal dengan amal saleh dan bertaubat, serta menjauhi apa-apa yang diharamkan, sebab setelah kehidupan dunia ini akan ada kehidupan yang panjang, yang mana kita tidak akan dapat lagi mempersembahkan ibadah dan amal saleh kepada Allah. Allah berfirman, “Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan).” (QS. al-Baqarah: 281).


Hamba Allah..

Ada satu perkara yang dapat menyinari mata hati, memberi nutrisi bagi keimanan, menambah pengagungan dan menajamkan pemahaman. Perkara yang tidak membutuhkan safar seperti haji, tidak perlu lapar seperti puasa, tidak membutuhkan harta seperti sedekah dan tidak perlu bergerak seperti shalat. Aspek-aspeknya beragam dan spektrumnya luas. Tetapi, meski memiliki urgensi yang besar dan banyak dalil yang menyebutkannya, hanyasaja banyak orang sering lalai darinya. Perkara itu adalah tafakkur, merenung. Mari kita sama-sama merenung tentang beberapa makhluk Allah yang biasa disaksikan oleh manusia.


Saudara-saudara tercinta..

Di antara tanda-tanda kekuasaan Allah adalah langit. Allah berfirman, “Allah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat.” (QS. ar-Ra’d: 2) Allah juga berfirman, “Maka tidakkah mereka memperhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana cara Kami membangunnya dan menghiasinya dan tidak terdapat retak-retak sedikit pun?” (QS. Qaaf: 6).


Atap yang rata di seluruh sisinya, bangunannya kokoh, tidak ada cacat, celah dan kerusakan padanya. Di malam hari, bintang-bintang yang berkelip menghiasinya dari satu penjuru ke penjuru lainnya dengan sangat indah dan mempesona. Langit yang besar ini sarat dengan bukti kekuasaan Allah dan keagunganNya, kelembutanNya dan kasih sayangNya. Padanya ada matahari yang besar, yang memiliki banyak manfaat. Dengan dekatnya waktu keluarnya, maka berakhirlah waktu malam dan terbit cahaya fajar. Di saat ia menguning tampak pesona indah. Ketika ia terbit, ada keindahan yang anda saksikan, bahkan burung-burung di udara baru akan beterbangan bersama kumpulannya saat matahari sudah terbit. Panasnya mentari bermanfaat bagi badan manusia dan hewan, mematangkan buah dan mengokohkan tumbuhan. Sinar mentari bagi alam raya yang gelap ini memiliki pelajaran. Kehangatannya saat musim dingin adalah kelembutan dan kasih sayang. Terik panasnya yang menyengat di musim panas menyimpan kelembutan dan hikmah. Betapa banyak ia membunuh bakteri, virus dan wabah. Matahari saat terbenam menampakkan pesona, indah dan gagah. Allah berfirman, “Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan, dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.” (QS. Yasin: 37-38).


Dengan matahari manusia mengetahui waktu shalat. Saat sejenak sebelum ia keluar, terbitlah cahaya fajar. Ketika ia tergelincir menandakan waktu shalat zhuhur. Saat ukuran bayangan suatu benda sama dengan aslinya, menunjukkan waktu shalat asar. Ketika ia terbenam, masuklah waktu maghrib. Dan saat warna cahaya merahnya sudah hilang, tiba waktu isya.


Hamba Allah..

Di antara tanda-tanda kekuasaan Allah adalah bulan. Bulan memiliki keindahan dan pesona. Ia bahkan dijadikan perumpamaan saat purnama. Kemunculan dan perputaran bulan memberikan informasi pergantian hari, bulan dan tahun. Dengannya pula kita mengetahui bilangan dan kontrak. Bulan menerangi kita di malam hari, tanpa mengganggu. Ia menjadikan duduk-duduk di malam hari menjadi lebih berkesan.


Allah berfirman, “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Yunus: 5-6).


Allah juga berfirman, “Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS. Yasin: 40).


Bayangkan seandainya kehidupan ini semuanya malam, agar kita dapat menghadirkan nikmatnya siang. Allah berfirman, “Katakanlah (Muhammad), “Bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus-menerus sampai hari Kiamat. Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Apakah kamu tidak mendengar?” (QS. al-Qashash: 71).


Bayangkan pula seandainya kehidupan itu semuanya siang, tanpa malam, agar kita dapat merasakan nikmatnya malam. Allah berfirman, “Katakanlah (Muhammad), “Bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus-menerus sampai hari Kiamat. Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu sebagai waktu istirahatmu? Apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS. al-Qashash: 72).


Kaum mukminin sekalian..

Di antara tanda-tanda kekuasaan Allah adalah burung. Ia diciptakan oleh Allah dengan bentuk yang membuatnya dapat terbang, kemudian Allah menyiapkan baginya udara yang lembut ini. Allah berfirman, “Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dapat terbang di angkasa dengan mudah. Tidak ada yang menahannya selain Allah. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS. an-Nahl: 79) Itu adalah bukti kekuasaan Allah dan pengetahuanNya yang luas, serta perhatianNya yang patut dengan keagunganNya terhadap segenap makhlukNya. Maha Suci Allah Tuhan semesta alam.


Allah berfirman, “Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu.” (QS. al-Mulk: 19).


Di antara tanda-tanda kebesaran Allah yang dengannya Dia menarik perhatian hambaNya adalah susu hewan ternak. Allah berfirman, “Dan sungguh, pada hewan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada dalam perutnya (berupa) susu murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang yang meminumnya.” (QS. an-Nahl: 66).


Adakah di alam ini sesuatu yang dapat merubah pakan ternak yang di makan oleh ternak-ternak itu dan minuman yang tawar dan asin yang ia minum sehingga menjadi susu murni segar bagi siapa saja yang meminumnya?


Apabila makanan itu telah matang di lambung ternak itu, maka darinya darah akan mengalir ke pembuluh, susu ke penampungannya dan kotoran ke jalan keluarnya. Masing-masing dari itu semua tidak mencemari yang lain, tidak bercampur setelah mereka terpisah dan ia tidak berubah karenanya. Maha Suci Allah yang Maha Kuasa, Maha Pencipta lagi Maha Memberi rezeki.


Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang cerdas, yang berpikir mendalam dan selalu merenung, serta jadikan kami orang-orang bertakwa. Mohonlah ampun kepada Allah. Sungguh Dia Maha Pengampun.

 

Khutbah Kedua

Segala puji bagi Allah yang berfirman, “Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS. adz-Dzariyat: 20-21).


Semoga shalawat dan salam tercurah bagi nabiNya beserta keluarga dan para sahabat Beliau.


Amma ba’du..

Saudara-saudara seiman..


Merenung adalah ibadah dan amalan hati yang mulia. Banyak orang yang hanya memperhatikan ibadah fisik saja, sementara mereka lalai dari amalan hati. Semoga Allah membimbing kita.


Saudara-saudara yang mulia..


Objek-objek perenungan itu banyak sekali. Kita jumpai pada diri kita, pada makhluk hidup dan seluruh alam raya ini. Bahkan di zaman yang sudah modern ini, dengan berbagai hasil penemuan yang ada, kita bisa menjumpai objek-objek perenungan yang lebih banyak daripada orang-orang terdahulu dalam rangka memperhatikan dan merenungi keagungan Pencipta dan keindahan ciptaanNya.


Hamba Allah..

Di antara tanda-tanda kekuasaan Allah yang disebutkan di banyak ayat adalah hujan dan tumbuhan. Allah berfirman, “Dialah yang telah menurunkan air (hujan) dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuhan, padanya kamu menggembalakan ternakmu. Dengan (air hujan) itu Dia menumbuhkan untuk kamu tanam-tanaman, zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir.” (QS. an-Nahl: 10-11).


Allah mengeluarkan tumbuhan-tumbuhan itu dari tanah dengan satu jenis air ini memiliki jenis yang berbeda-beda, rasa, warna, aroma dan bentuk yang bervariasi. Oleh karena itu, Allah berfirman, “Pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir.” Maksudnya bahwa demikian itu menjadi bukti bahwasanya tiada tuhan selain Allah, sebagaimana firmanNya, “Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air dari langit untukmu, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah? Kamu tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya. Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).” (QS. an-Naml: 60).


Dari satu jengkal yang sama keluar buah semangka yang manis rasanya dan pare yang pahit. Perhatikanlah kurma yang manis, bagaimana ia bisa keluar dari sebatang kayu. Allah berfirman, “Disirami dengan air yang sama, tetapi Kami lebihkan tanaman yang satu dari yang lainnya dalam hal rasanya. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.” (QS. ar-Ra’d: 4).


Ada yang manis dan ada yang pahit, lalu ada lagi yang masam dan yang lainnya manis campur masam. Maha Suci Allah yang Maha Mencipta. Ada yang berwarna kuning, ada merah, putih, biru dan hitam. Allah berfirman, “Dan (Dia juga mengendalikan) apa yang Dia ciptakan untukmu di bumi ini dengan berbagai jenis dan macam warnanya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.” (QS. an-Nahl: 13).


Sebagai penutup, kita berlindung kepada Allah dari kelalaian atau menyerupai kaum kafir yang ingkar. Allah berfirman mencela mereka, “Tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami.” (QS. Yunus: 92) Allah juga berfirman, (QS. Yusuf: 105) “Dan berapa banyak tanda-tanda (kebesaran Allah) di langit dan di bumi yang mereka lalui, namun mereka berpaling daripadanya.


Ucapkanlah shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad.

 






Source link

أترك تعليقا

مشاركة
Media and Aggression The television may offer more to the human mind than just a refreshing comedy or spine chilling horror flick Whether we can see it
الإسلام دين الكمال والشمول